Janganlah mencela seseorang ketika dia sedang dalam keadaan yang
berantakan, karena kita belum tahu apakah kehidupan kita tidak jauh
lebih baik darinya.
Kata-kata diatas adalah memberikan
gambaran pada kita semua agar tidak selalu memandang orang lebih buruk,
karena kita tidak tahu kapan keburukan akan menimpa kita.
Seperti
sebuah kisah nyata di Tiongkok berikut ini. Sepasang suami istri
menikah lantaran hamil duluan, namun sehabis 2 tahun menikah tidak
sekalipun sang suami menyentuh istrinya.
Entah apa yang
terjadi dengan suami yang telah memberinya seorang anak tersebut,
kehidupan rumah tangga mereka pun menjadi sangat hambar dan datar,
sampai suatu saat di istri dibuat pingsan ketika mengetahui isi
flashdisk suami yang tak sengaja ditemukannya.
Dilansir
dari Viral4real, perempuan malang bernama Yu Ning ini baru menyadari
ada sebuah flashdisk berada di lemari suaminya yang selalu dikunci.
Rasa
penasaran pun mengantarkannya pada isi flashdisk tersebut, ketika
suaminya sedang keluar rumah dia membukan flashdisk itu di komputer, dan
betapa terkejutnya ketika dia tahu dihadapannya banyak sekali video
hom0s*ksu4l dan foto-foto pria yang tidak berbusana sehelai pun.
Akhirnya kini Yu Ning pun mengetahui alasan kenapa suaminya tidak pernah menyentuhnya sama sekali.
Ia berkata, "Sejak menikah, ia tidak pernah mesra terhadap aku."
"Bahkan selalu menunggu aku tidur baru mau naik ke atas r*nj4ng, dia juga tidak mengijinkan aku menyentuhnya."
Awalnya ia menganggap hal ini dilakukannya untuk menjaga anak di kandungannya, namun Yu Ning menyadari sepertinya bukan itu alasannya.
"Ponsel flashdisk nya tidak pernah boleh disentuh olehku, bahkan didekati saja tidak boleh," lanjutnya.
Yu Ning akhirnya merasa sangat bimbang akan rumah tangga dan anaknya yang masih kecil.
Ia beranggapan bahwa dirinya adalah korban, penyesalan pun tiada gunanya lagi. Kini dia hanya bisa mengingatkan kepada para wanita agar berhati-hati memilih pasangan hidup, jangan sampai hamil duluan sebelum menikah, karena kesucian hingga malam pertama sangat penting baginya.
